





Ngomong-ngomong soal tahun baru, seperti tahun-tahun sebelumnya gwe sama temen-temen juga bikin acara di rumah. Tapi untuk tahun ini kita udah sepakat tanpa terompet dan pesta hura-hura untuk mengohrmati musibah yang di alami saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera Utara. Acaranya cuma jalan-jalan keliling kota dan bakar sate n jagung bakar di rumah. Dan kita melewati malam pergantian tahun di Benteng Kuto Besak (BKB) bersama ribuan orang lainnya.


Paginya setelah nganterin anak-anak pulang, gwe bareng Grandonk, Ajay n Medi nganterin sumbangan pakaian layak pakai dan sejumlah uang tunai ke kantor harian Sumatera Ekspress untuk membantu para korban bencana di Aceh. Sumbangan itu di kumpulkan dari teman-teman yang perduli akan nasib para korban bencana di Aceh tersebut. Walaupun di tengah jalan ban mobil gwe gembos kena paku, tapi ngga menyurutkan langkah kita untuk nganterin sumbangan tersebut... dan akhirnya gwe mo ngucapin selamat datang tahun 2005 dan selamat tinggal tahun 2004. Gwe ngga bikin resolusi macem-macem untuk tahun ini. Lebih baik gwe ikutin aja apa yang akan terjadi di tahun 2005 ini. Karena musibah Aceh semakin membuka mata gwe, bahwa Allah lebih punya kuasa atas diri manusia.