

Ternyata isi paket tersebut adalah sampel Sotoji atau Soto Jamur Instan yang saya pesan. Waaah baru dipesan kemarin, ternyata hari ini sudah tiba. Tadinya saya berpikir akan menerima sampel Sotoji ini paling tidak awal pekan depan. Saya memberikan satu bungkus untuk Okto sebagai tanda terima kasih karena telah memberitahu saya mengenai kiriman ini. Akhirnya untuk pertama kali saya memegang bungkus Sotoji yang belakangan ini sedang ramai dibicarakan didunia maya. Meskipun produk baru, kemasan Sotoji ini menurut saya sangat menjual dan siap bersaing dengan produk-produk sejenis.


Sebelum mulai memasak, seperti biasa saya harus memastikan bahwa Sotoji benar-benar aman untuk saya konsumsi. Alhamdulillah, ternyata Sotoji sudah terdaftar di Departemen Kesehatan, sudah memiliki tanda halal dari Majelis Ulama Indonesia dan tentu saja belum kadaluarsa. Setelah pengecekan selesai, maka waktunya Chef Goiq untuk turun kedapur...


Pertama-tama kita buka kemasan Sotoji, dan tidak lupa untuk membaca petunjuk cara memasaknya. Lalu rebus air dalam panci secukupnya dengan api sedang.



Setelah air mulai mendidih, langkah selanjutnya adalah memasukkan jamur yang diikuti dengan memasukkan sohun kedalam panci. Lalu biarkan selama 1 menit hingga sohun terasa sudah lembut.


Setelah sohun menjadi lembut, maka Sotoji sudah bisa dipindahkan kedalam mangkok dan jangan lupa untuk memasukkan bumbu, minyak dan bubuk cabe kering. Kalau memasak mie instan kuah, biasanya saya tidak memasukkan kuahnya terlalu banyak kedalam mangkok karena rasanya akan menjadi hambar. Untuk Sotoji rupanya saya harus memasukkan kuah lebih banyak supaya rasa kuahnya tidak terlalu asam. Secara keseluruhan, saya suka sekali dengan kesegaran kuahnya dan juga rasa jamurnya yang mirip sekali seperti rasa daging ayam suir. Sangat cocok untuk lauk nasi bagi pekerja kantoran seperti saya yang terkadang suka malas memasak makan malam setelah beraktifitas seharian.


Intinya saya puas dengan Sotoji. Kelezatan yang berhembus dari dunia maya tidak sekedar omong kosong belaka. Tapi ada beberapa poin yang mungkin akan saya tambahkan supaya Sotoji bisa menjadi lebih baik :
1. Kemasan yang berisi minyak sepertinya merembes. Saya tidak tahu apakah takaran minyaknya memang seperti yang saya foto, atau berkurang karena rembesan tersebut. Ketika saya menulis ini,saya baru memasak sampel yang pertama, jadi saya belum bisa membandingkan apakah sampel yang kedua juga mengalami hal yang sama. Tapi menurut saya, akan jauh lebih baik bila kemasan yang berisi minyak tetap terlihat kering tanpa rembesan.
2. Saya suka potongan kecil yang memudahkan kita untuk membuka kemasan Sotoji. Saya juga menemukan potongan kecil ini pada kemasan yang berisi jamur. Tapi saya tidak menemukannya pada kemasan yang berisi bumbu, bubuk cabe dan minyak. Mungkin tidak terlalu merepotkan buat kita yang berada dirumah, karena bisa memotongnya dengan pisau dapur. Tapi hal kecil ini akan cukup menyulitkan bila kebetulan kita memasak ditempat yang mungkin tidak tersedia gunting atau pisau.
3. Saya suka bawang goreng. Menurut saya makanan akan terasa lebih lezat bila saya taburi bawang goreng. Walaupun ini hanya asumsi pribadi, mungkin bila Sotoji ditambahkan bawang goreng dalam kemasannya, akan membuat Sotoji menjadi lebih sempurna.
Buat teman-teman yang ingin merasakan kelezatan seperti yang saya rasakan, silahkan pesan di website Sotoji . Di website itupula, teman-teman bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai Sotoji. Selamat menikmati kelezatan cita rasa baru dalam kemasan Sotoji....
awalnya saya penasaran ada teman yang posting serupa tapi hanya ada foto bungkusnya saja.. sekarang semakin benderang.. meskipun labelnya soto, tapi dari penampakan lebih mirip sebagai mie bihun rebus ya.. karena kalau soto juga mienya nggak sebanyak itu.. hehe..
ReplyDeleteWaaa ... sotoji di mana-mana sekarang :)
ReplyDeleteSlurrrrp, maknyus kayaknya nih :D
Sukses dah ngontesnya :)
Wkwkwk barengan gitu...
ReplyDeleteSukses ya mas ngontesnya.
Wah emang mas nama aslinya siapa? :D
wow ... pengen sotoji nya dong ^_^
ReplyDeletesayang jauh ya
widiihhh sotoji lagi naik daun banget yah skrg :D
ReplyDeletesemoga sukses kontesnya Mas :)
wah, disana soto disini pun soto,...
ReplyDeletejanjian ya dengan mbak una hehee....
aku ollow ya?semoga berkenan kunjung balik
Eh cie ikutan sotoji juga yak? Hihi... sukses mas goiq :)
ReplyDeletewah sotoji menggemparkan satu pt ya... Hebat emang. Kok nggak pada kenal ya kalau ada seorang blogger sejati di perusahaannya.
ReplyDeletesaya belum sempat mereviewnya mas, saya juga sudah mendapatkan kiriman sotoji, hehe
ReplyDeletengomong ngomong pekan kemarin saya ketemu lagi dengan tonyo cruz, teman kita asean blogger yang dari philipine
ceritanya ada di sini: http://jarwadi.wordpress.com/2012/02/14/ke-borobudur/
ngeliat mas goik yang nyantap...tambah lezat, hmmm
ReplyDeletekunjungan sesama peserta nih, heheheh
salam kenal dan follow balik juga
Revolusi Galau
pengalaman saya makan satu pingin nambah lagi, ketagihan lezatnya. awas bikin kanker alias kantong kering hehe. oia salam kenal sesama peserta. ditunggu kunjungan dan komentarnya http://bit.ly/SotojiLezat
ReplyDeleteterimakasih
berkunjung nih, liat-liat juga ke beranda saya ya Soto ala Sotoji
ReplyDeleteterimakasih :) cek ke tkp