Selain pempek, salah satu makanan wajib yang harus saya makan kalau lagi pulang kampung ke Palembang adalah Martabak HAR. Martabak HAR ini adalah martabak yang sangat terkenal di Palembang, sejak kecil saya sudah menyukai martabak berisi telur dan dimakan dengan kuah kari ini. Di Palembang sendiri ada banyak tempat yang menjual martabak HAR, dan salah satu tempat nongkrong sambil makan martabak favorit saya adalah martabak HAR yang berada di simpang Sekip ini. Salah satu alasan kenapa saya suka makan disini adalah karena tempat ini buka 24 jam. Saya dan kakak sering sekali makan tengah malam kalau kelaparan sehabis nonton bola atau sedang begadang.
Saat saya mudik ke Palembang untuk merayakan lebaran haji tahun ini, kakak saya memberi tahu bahwa tempat nongkrong makan martabak kami sudah di renovasi menjadi lebih baik dan lebih asyik daripada sebelumnya. Dan kemarin siang kami langsung mampir untuk makan martabak sekaligus nongkrong disini. Ternyata saya benar-benar menemukan suasana yang sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. Kalau dulu tempat ini hanya berupa ruko sederhana dengan meja dan kursi biasa. Sedangkan sekarang sudah seperti cafe & resto mahal saja.
Interiornya didominasi nuansa songket Palembang. Kursi-kursi sederhana kini sudah diganti dengan kursi yang lebih nyaman dan dilengkapi pula dengan sofa. Kita juga bisa melihat aktifitas para chef dan teamnya memasak menu pesanan kita. Ahh. saya tambah suka nongkrong disini...
Untuk menu yang tersedia disini juga sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Kalau dulu setahu saya tempat ini hanya menjual martabak HAR dan nasi minyak saja, sekarang sudah banyak pilihan menu yang bisa dipesan dari daftar menu. Bahkan menu martabak yang merupakan andalan disini juga sudah ada versi modifikasi nya. Yah mestinya memang harus menyesuaikan dong. Masak iya tempatnya sudah bagus tapi pilihan menunya hanya sedikit.
Hanya saja karena saya sedang ingin bernostalgia, maka saya memilih untuk memesan classic martabak. Ini adalah martabak HAR original yang hanya berisi telur dan dimakan dengan kuah kari dan cabai rawit. Untuk telurnya kita bisa memilih antara telur ayam atau telur bebek. Kalau saya pribadi biasanya lebih suka memakai telur bebek. Kalau makan disini saya biasanya tidak cukup makan satu porsi, maka saya langsung memesan 2 porsi sekaligus. Hahahaha.. Untuk minumnya saya dan kakak saya biasanya memesan teh susu. Dan ternyata tidak hanya tempat ini saja yang mengalami perubahan, penyajian martabaknya juga menjadi lebih menarik daripada sebelumnya. Untuk rasanya masih sama seperti dulu, rasa yang selalu membuat saya kangen untuk terus datang kesini. Benar-benar cita rasa legendaris...
Seperti yang saya bilang tadi, renovasi yang dilakukan pemilik resto ini benar-benar membuat saya dan juga pengunjung setia tempat ini pasti menjadi senang. Apalagi disini sekarang juga tersedia free wifi yang aksesnya juga baik. Karena saya masih beberapa hari di Palembang, sepertinya saya akan kembali lagi untuk mencoba menu martabak modifikasi mereka. Saya tampaknya ngiler dengan martabak tuna dan martabak sea food. Ayo cobain makan disini juga... Dateng langsung ke :
Abdullah HAR Martabak & Resto ( buka 24 jam )
Jl.Jend.Sudirman No.2269 Palembang ( samping Y.K. Madira )
Telp & Delivery : 0711 315086
kapan-kapan mau ya dikirimi martababak HAR :)
ReplyDeletekalo dikirim via pos kayanya gak tahan mbak.. Kecuali kalo dibawa dan dianter hari itu juga..
DeleteMartabak nya bikin ngilerrrr, btw kalo gw lebih demen martabak yg di pingir2 jalan di bandingkan yg udah masuk resto begini hehe
ReplyDeleteIni aslinya juga resto biasa mas Cumi.. sekarang udah di renov jadi ala cafe gini :)
DeleteWah, unik juga ya martabak dimakan dengan saus kari. Btw, sekilas penampilannya mirip seperti roti nan ya :D
ReplyDeleteiya Ko, tapi isinya telur
Deletewah kalo yang ini saya belum pernah. paling2 ke pempek candy
ReplyDeletekalo ke Palembang harus cobain
Deletetempatnya bagus ya mas.. dan bersih banget.. saya kok jadi haus ya mas lihat minumannya yang di gelas besar itu.. glek glek nelen ludah ckckckckckc
ReplyDeleteiya sejak di renovasi saya aja jadi pangling. Dulu tempatnya biasa banget
Deleteselamat menyambut hari raya Idul Adha..mohon maaf lahir batin...salam :-)
ReplyDeleteHaduh belum pernah ke Palembang
ReplyDeleteTapi kalo di Jogja sukanya martabak bangka
*semoga tidak cepat tua
keren juga ya restonya.. dan gak jualan martabak doang ya...
ReplyDeleteMartabak har enaaaakkk... Roti canai nya juga
ReplyDeletejadi penasaran bagaimana sih rasanya martabak har itu. Pengen nyoba langsung.
ReplyDeleteMantap mas. Roti Cane atau CANAI juga banyak di Pontianak. Harga seporsinya bisa mencapai 15 ribu rupiah per piring/porsi.
ReplyDeleteSelamat Hari Raya Aidil Adha Goiq.. :D
ReplyDeleteRestoran Martabak HAR nie sungguh memukau.. di palembang ya.. boleh cuba bila ke sana suatu hari nanti :D
Ntar deh kalao mampir ke palembang aku ditraktir martabak ini juga boleh banget gak nolak banget!
ReplyDeleteDuh reviewnya komplit abis, mana nih yang punya blog.. Ga mau kirimin satu2 ke pembacanya? hehe
ReplyDeletewah .. pasti betah ya berada di sana mas, sambil nyantap martabak enak :)
ReplyDeleteMartabak 24 jam? Baru dengar lho, Mas.
ReplyDeleteCemilan favorit saya juga. Telor bebeknya tiga. . . :D
24 jam?
ReplyDeleteWah seharusnya ini buka cabang di padang nih.
*Sering terbangun dini hari dan selalu laper*
Kamoh. Ingat diet. Mending bawain aku aja. Kalau di Jakarta ada ga sih martabak HAR?
ReplyDeleteHati - hati .. kebanya'an makan martabak ntar diabetes lo... ahahaha.....
ReplyDeleteDi Jogja juga ada cabang dari Martabak Hari di Jl. Gejayan. Hanya saja di cabang tersebut yang dipasang bukan logo karikatur Pak Har, melainkan foto Pak Har yang entah kenapa sekilas saya melihatnya sebagai (maaf) lelembut yang itu...
ReplyDeletemantap, lemak nian rasonyo, maknyos dah,, sungguh recomended...
ReplyDeletejadi penasaran bagaimana sih rasanya martabak har itu. Pengen nyoba langsung. hehehehee
ReplyDeleteSejenis roti cane ya atau martabak india atau memang ia ?
ReplyDeleteWah Mas Goiq porsinya bisa dua ya klo makan di sini. Ga takut program dietnya gagal ?
ReplyDeleteHalo :D
ReplyDeletewah, ternyata bukan saya aja yang suka kurang kalo makan seporsi hihihi :D
Kalo setahu saya nih, yang dekat Y.K Madira itu emang baru lokasinya, bukan direnovasi dari yang lama. Lokasi lama, ada disebrangnya. Yang pas banget dekat belokan ke kamboja :)
Saya pernah juga ke tempat yang baru ini, lokasinya emang enak banget buat kongkow. Tapi, kalo menurut saya nih, rasanya masih kalah sama lokasi lama yang disebrangnya itu :D kuah nya kurang kental + kurang besar martabaknya dan juga harganya lebih mahal hahahaha (soalnya kalo beli martabak har selalu beli lebih dari 2 --untuk keluarga juga--. Jadinya perbedaan harga terasa banget :p)
Ternyata udah panjang aja, saya berkomentar haha. Maaf ya..
Semoga tahun ini pulang ke Palembang, jadinya bisa kuliner lagi ^^
ngiler pengen briyani euy
ReplyDelete